Senin, 01 Juni 2009

Istri Boediono Non Muslim (Katolik)

Tak sekedar soal idu berjilbab yang marak dibicarakan selama sepeka ini karena istri SBY – Boediono tidak menggenakan jilbab seperti istri dari pasangan caprs dan cawapres lainnya yaitu JK – Win. Kader-kader PKS kini juga dibinggungkan tentang kabar status keislaman keluarga Boediono . kawan-kawan bertanya apakah benar istri Boediono non muslim.
Pertanyaan ini menjadi urgent karena sebelumnya PKS menginginkan agar istri dari SBY – Boediono untuk mengenakan jilbab, akan tetapi apabila Herawati non muslim bagaimana ia bias menggunakan jilbab?
Prof. Dr. Suparman, mantan konsultan Bapennas saat Boediono menjabat Mentri Pembangunan Negara Nasional / Kepala Bappenas mengungkapkan, istri Boediono memang non muslim. “ Ya, memang katolik”, ujar Suparman kepada Indonesia Monitor, kamis (28/5).
Menurut Suparman, Boediono juga memiliki standar keislaman yang berbeda dengan NU dan Muhammmadiyah yaitu keislaman kejawen. Karena Boediono adalah orang jawa, rata-rata orang jawa adalah kejawen baik yang beragama islam, katolik, hindu, ataupun Budha. Oleh karena itu, kalau dilihat dari kacamata PKS maka Boediono tidak akan masuk.  
 Pengakuan Suparman ini diperkuat juga oleh pengakuan Habib Husein Al – Habsyi, Presiden Ikhwanul Muslim Indonesia. Menurutnya, isteri Boediono memang seorang penganut Katolik. Makanya beliau heran kenapa PKS tetap mendukung SBY diwaktu dia memutuskan Boediono sebagai pasangan nya untuk maju di Pilpres.
“Apa PKS tidak mengetahui bahwa istri Boediono Katolik?” ujar Habib Husein Al-Habsyi. “PKS sebedarnya PKS mengetahui hal ini, tapi merke berhitung dengan kursi yang bakal mereka peroleh, maka mereka tutp mata dengan penunjukan Boediono,” tambahnya.
Ketua Umum PB Al-Wasliyah, KH. Azidin, justru menyoroti kualitas keagamaan Boediono yang dikatakan SBY sebagai “muslim yang taat” saat pidato deklarasi pencalonan mereka di Gedung Sabuga, Bandung. Sebab berdasarkan laporan harta kekayaan yang dilaporkan ke KPK sebagai salah satu syarat pencalonan harta Boediono cukup Fantastis yaitu Rp. 22,6 Milyar. Namun sampai saat ini Mantan Gubernur BI ini belum menunaikan ibadah Haji.
Menurut politisi penganut aliran Kejawen, Permadi sangat wajar jika Boediono adalah seorang kejawen karena ia adalah keturunan jawa tulen . “Terserah orang mo menafsirkan apakah itu mau dikatakn musrik atau justru islam yang sempurna,” ujar Permadi.
Dan permadi juga menyarakan keapada Boediono untuk terbuka mengenai status keislaman keluarganya, jangan ada yang disembunyikan. Justru bila dia tidak terbuka maka serangan terhadap keyakinannya akan semakin gencar.
Akan tetapi pernyataan berbeda keluar dari Mantan Staf Ahli saat menjabat Menko Perekonomian, Agam Embun Sunarpati, ia menepis anggapan berbagai pihak bahwa Ny. Herawati itu katolik. Dan ia juga heran dengan kesangsian berbagai pihak yang menyatakan bahwa Boediono diragukan keislamannya. “Kalau lagi rapat, terus bila tiba waktu sholat beliau meminta untuk istirahat dan rapat diskors dulu untuk shalat”, ujar Agam yang selalu membuat agenda kerja Boediono.
Hal senada juga diungkapkan oleh H. Yaqub Chudori, kolega Boediono di kampus UGM Yogyakarta. Dia mengaku telah bergaul dengan Boediono sejak 1987 sehinggga tau persis sosok pria kelahiran 25 Debruari 1943 itu, termasuk ketaatannya dalam beragama. Yaqub juga menambahkan bahwa Boediono ikut tarikat Al-Kamal dibawah asuhan KH. Tohir Wijaya meski belum dibaiat.  
Ketua DPP PKS Mahfudz Siddiq ketika dikonfirmasi soal tudingan beberapa pihak bahwa istri Boediono non muslim, mengaku tidak tahu menahu soal latar belakang dan record keluarga Boediono. Apakah PKS tidak menyelidiki terlebih dahulu sebelum memutuskan berkoaliasi mendukung SBY – Boediono? “Kita memilih capres-cawapres kan bukan personal, tapu performanya. Kalau saoal itu (dugaan non-muslim) sangat personal, tidak relevan dikaitkan dengan dukungan PKS ke pasangan SBY – Boediono,” elak Mahfudz Siddiq kepada Indonesia Monitor, senin (01/06).
Sementara, Boediono memastikan jika dirinya dan istrinya, Herawati beraga islam. “sejak lahir sampai saat ini saya tidak pernah pindah agama. Islam adalah pegangan hidup saya dan keluarga.” Ujar Boediono kepada wartawan di Pondok Tempo Doeloe Juanda, Surabaya, Minggu (31/5).
Soal istrinya tidak menggenakan jilbab, Boediono mengatakan meski tidak berjilbab dalam kesehariannya, ia tidak prnah meragukan keislaman istrinya.
Sumber : 
http://www.indonesia-monitor.com/main/index.php?option=com_content&task=view&id=2282&Itemid=65 
Dan Koran Indonesia Monitor

1 komentar: